Awal tahun kah?
Entah mengapa bayangan di suatu sudut kota Jogja itu selalu melintas di dalam otak. berjalan dengan kecepatan yang sama tak pernah terlewatkan. bayangan ketika malam tahun baru dimulai.
Awalnya rasa itu sama sajaa, namun makin lama makin mengkhawatirkan.kemampuan berkata-kata seakan meluap entah ke arah mana. seakan-akan ada berlapis-lapis lem dalam selapis bibir. tak bisa ditembus, tak sanggup terbuka.
apakah ada kalimat hebat lain selain "I LOVE U" ? mengapa semua banyak yang menganggap kalimat ini sebagai kalimat sakral yang harus diungkapkan ke orang yang dicintainya? apakah ia sebelumnya mengetahui hakikat cinta itu apa? siapa yang dapat merealisasikan dengan sempurna? adakah yang dapat terjawab pertanyaan-pertayaan bodoh itu.
tulisan bunga itu terangkai indah dilantai. rasanya melihat nama sendiri tertera diantara bunga-bunga itu seperti merasakan sungai digurun pasir. namun ternyata, itu bukan fatamorgana semata. itu kenyataan, walaupun sungai di gurun pasir tak tentu ada tapi kemungkinan dapat terjadi. walau hanya sedikit. hembusan nafas semakin tidak teratur ketika mulut itu berbicara. cukup hentikan. aku menciut sekali diperlakukan seperti ini.
namun, waktu tak berhenti sampai disitu. detik itu masih berlanjut. rasanya aku ingin menghentikan waktu ini, namun aku sadar sekuat apapun aku takkan pernah bisa. waktu selalu mempunyai roda yang akan terus berputar. mau tak mau aku harus memberi jawaban atas semuanya disaksikan oleh semua orang. tingkahku semakin serba salah.
kedua mata semakin tak sanggup untuk melihat, kedua telinga semakin tak sanggup untuk mendengar. Tuhan.. aku ingin menghilang ketika ini juga ,di hadapankan oleh orang yang membuat rangkaian bunga itu. aku tak suka drama,FTV, ataupun semacamnya. kejadian itu bak drama di Indosiar, Sinetron di RCTI, dan FTV di SCTV.
Mata itu terus menuju ke arahku, sedangkan aku tak kuat berhadap dengannya. rasanya aku ingin cepat tuk kembali ke kamar, namun pesan itu selalu menggantung di pikiranku."setidaknya hargai usaha orang"entah berapa lama aku berdiri disana, aku merasa waktu mendadak lenyap, dimensi berubah menjadi satu. entah mengapa bisa begitu.
niatku menghormati perasaan.
Komentar
Posting Komentar