Catatan Kecil di tengah Huruf Tersembunyi
Konon, tidak ada yang tahu kita akan bertemu mata siapa esok atau esok lusa. pertemuan dua pasang mata mungkin bisa saja menjadi alibi dari sebuah rasa. Di beranda gedung yang sama, kita tak sama sekali saling tahu.. Entah karena pertemuan tak sengaja yang kesekian lagi, kurasa aku ingin tahu tentangmu. Rasa memang berjalan dengan cara sederhana. Namun bisa saja bermetamorfosa menjadi sekelumit rasa yang tak teratur benangnya. dan di hari itu, aku menemukan namamu. Kutemukan namamu di tengah-tengah pondasi bangunan kepercayaan yang awalnya tak kusangka terbangun lagi di ujung kenangan. Kutemukan namamu di dinding-dinding kehidupan baruku saat kutahu bahwa aku butuh sosok seperti kamu. Kutemukan namamu di abjad-abjad yang tak kumengerti mengapa semesta mengirim dirimu untukku. Dan pada saat itu, kuhanya ingin kamu tahu, bahwa semesta juga mengirimkan aku untukmu. Namun, Sapaku hanya kuucap dalam rapal diam. Mataku hanya sanggup kutatap dalam kejauhan. Pada sisa ha...