PUI(SHIT) DALAM POST-IT

SMP:
-1-
(1)
 Ku bertanya padamu, Kau memalingkannya untukku.
 Tembok belakang kelas, saksi yang tak jelas
 Di sana,
 Tak ada pengakuan. Tak ada Pengungkapan.
 apalah arti Cinta pertama?

(2)
Warna yang tergambar berupa kehilangan yang tersadar
lagi dan lagi
tak ada pengakuan. tak ada pengungkapan.


-2-
(3)
Tertawa di atas sekolah pertama
riang yang senang sampai tangis yang mengiris
Tak ingin jadi tua, katamu
Tak ada yang bisa begitu, kataku.
hanya percakapan-percakapan singkat yang berujung hangat.
binar lengkungmu, di ambangnya.

(4)
Tinta pulpen, goresan pensil, dan guntingan kertas menjelma bayang di ujung hari
Keributan kecil, usaha tahu diri, pertemanan di kelas, sampai rasa di pelajaran Ipa biologi
Perpisahan dan hilang.
melupakan dan kenang.

SMA
-1-
(1)
Hidup menjelma abu-abu
Tak ada kenyataan yang hadir dengan terburu-buru
di Ujung sana, kau datang tanpa ada pintu
buku-buku, dongeng, cita-cerita, impian, Neptunus, serta lagu Tulus.
Percakapan renyah yang tak pernah lelah
Hingga aku pasrah dengan kau yang bercinta dengan lumrah
kepada siapapun
siapapun
Setidaknya, itu pikirku.

(2)
Sayang, angan hanya angan.
dongeng hanya dongeng
kata hanyalah kata yang menghubungi abjad menjadi 'kita'
sayang, benarkah benar-benar ada? waktu yang terlewat benar-benar membabi buta?
Tak ada yang kembali, pada koin yang sama.
Sayang.


-2-
(3)
Kembang api, suara terompet, lampu sorot, taburan bunga,
namaku di bawah sana, malam tahun baru, awal januari,
tangga hotel, cekikikan, sorak-ramai, dan kamu:
ialah sebaik-baiknya memori awal tahun.

(4)
Lalu lalanglah di mataku.
sering-seringlah
kamu kendaraan utama yang berjalan sampai inti
jantungku
jantung
ku

(5)
Tangan dengan percikan air laut
perahu bergoyang, gelombang menyerang
Aku di sisimu.
Tanpa kau tahu, aku memang menggenggammu.


(6)
Kata cinta hanya tercatat di ujung pena
huruf menjelma rupa berbagai warna
kehadiran dengan daya ingatan
mencuat di ujung dahan, akar yang mengeras, dedaunan kehijauan
masa muda terarungi, karenamu.
karenamu.
karena
mu.

(7)
Ritme temu yang berseru lantang
jalan pulang yang sangat lengang
tawa dan kata pertama yang terlupa
kita memasuki diri kita
mencinta. berdua.
Hingga aku lupa, bahwa ikatan ini hanya fana.
ujung April, aku tak bisa bertahan karenanya.

(8)
Bulan keperakkan
Langit berseru kenangan
langkah-langkah tertinggal dan menggurutu
'Aku pernah ada. Dalamu.
Kamu pernah ada. Dalamku'


-3-
(9)
Luluh sejatuh-jatuhnya luluh
padamu
cinta sebangkit-bangkitnya cinta
dirimu.
cerita panjang, curahan, dinding rahasia menjadi kata untuk selamanya ada
tapi nyata, hanya inginku saja.

(10)
Kata yang tertahan
perjalanan mencari jawaban
aku yang mengucap pelan
'Suka.'
di sekolah menengah atas, aku mencintaimu
tak berbalas.

(11)
Tak ada yang teringat, dipikirmu.
sehangat itulah, dimataku.
senyum samar tergambar di langit kamar
setelah itu, hanya bias, hanya bias,
menjelma perempuan lain yang kau punya.

(12)
Sebenarnya,
ia sadar bahwa ia hanya manusia yang dianggap sebagai pengisi waktu kosong
ia sadar bahwa ia bukanlah nomor satu
ia sadar bahwa selama ini hanya bisa merangkai angan indah tanpa mewujudkannya
ia mengerti bahwa segalanya tak berarti di ujung sana
ia mengerti bahwa rasanya hanya terselubung dallam rintikan dan kilauan
dan salah satu yang tak bisa ia sadar dan mengerti
mengapa sosok di ujung sana, selalu menetap di hatinya, lagi dan lagi?
Ia selalu percaya, bahwa segala pertanyaan akan bertemu dengan jawaban. Yang dibutuhkan hanyalah, waktu.

(13)
'Berhentilah memikirkan sesuatu secara berlebihan. Itu bukanlah hal yang baik, Nak'
'Ayah, tolong aku. aku tersadar dengan fakta yang kutemui, bahwa aku terkena aura merah jambu.
Dan ternyata itu reaksi yang sudah keau berikan kepadaku dari musim hujan semester lalu. Ah, aku bingung, sementara kini kamu tidak mengobati dan tidak memberikan jalan keluar seperti biasanya kau lakukan. Kuharap kamu tahu, ini hanyalah catatan sederhana namun penuh makna'

(14)
Sudah kutanggalkan November menjadi milikmu. selalu milikmu. Ia luruh bersama hujan dan derasnya yang sungguh. Inginn kusembunyikan kata, namun kutak tahu dengan cara apa. dengan paksa ia menerobos logika dan jiwa.
Tak pernah kukhatamkan segala yang ada dalam dirimu, sejak musim hujan tahun lalu.
sejak musim hujan, bertahun-tahun yang lalu.


-4-
(15)
terima kasih selalu ada tanpa pernah mengeluh
Aku menyayangimu dari usia kita menginjak sepuluh.
hanya sebatas itu
Biarlah menjadi wajar apa adanya
ku tak tahu, takdir mana yang akan membawa kita selanjutnya.


KULIYAH
-1-
(16)
Lega dengan rasa
pengungkapan ialah sebening-beningnya jujur yang manusia punya
Aku kehilanganmu dengan tanpa rasa sesal.
Karena apa yang terasa, benar-benar tembok jiwa.
Terima kasih, kisah lugunya.
aku tak akan lupa

(17)
Doa di ujung malam pernah ada namamu
di ujung malammu, benarkah ada namaku?

-2-
(18)
Aku ingin mencintaimu.
Tapi kata tapi selalu mengiringi kemana pun aku pergi

Aku ingin mencintaimu.
Sejak tahun lalu, tapi,
makna di mataku tak pernah terbayang di matamu

Aku ingin mencintaimu,
tapi kita ini sudah naif mendekati munafik.
Apakah cinta bekerja seperti itu?

(19)
Pengecut. Penakut.
Seharusnya kita tahu segala resikonya.
Bermain api, tentu kena percik.
Bermain air, tentu kena basah.
Sayang tak pernah keliru,
kita saja yang masuk dengan salah pintu.

(20)
Dua tahun mencari jawaban.
Tanda tanya melebar, kini memudar.
Rindu yang akut semakin kalut.

Perjumpaan rahasia. Aku ingin,
sekali lagi.

(21)
Ada yang berselimut  kala berawan
rasaku namanya.
Ada yang bersembunyi kala mentari tenggelam,
kejujuranku persisnya.
Ada yang berbisik di segala cuaca.
mengkristal di embun kaca,
ialah rasamu yang mulai terbiasa melupakanku, namanya.

-....-
(22)
Angin yang menderu
bangku-bangku kosong
mata kuliah yang tak seru
kesepian-kesepian berlalu lalang
di kehidupan berlorong panjang
pertemuan-pertemuan baru,
tak ada satupun yang berseru:
padaku
pada
ku

(23)
Ingat Lillah
ketika lelah
dengan begitu,
kamu gak akan nyerah.

(24)
Jalan mana yang harus kutempuh dan kucari di sini?
di ambang ini?
Seseorang membawa peta, kompas, ataupun morse dan tanda-tanda,
adakah?
kesunyian telah kutelan sendiri.
sendiri
send
iri.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

WHAAHH
AKHIRNYA ADA KONTEN BUAT NGEBLOG :(
Sedih dd baru bisa ngeblog lagi.
kalimat-kalimat di atas boleh kok dijadikan caption di instagram, facebook, twitter, ataupun friendster.
(Hilih kayak ada aja yang mau kwwkwk)
Kalimat acak itu aku susun perbucinan dari zaman smp sampai liburan kuliah semester 5. Pernah ditulis di Post-it. Karena waktu itu aku gabut.
(Lho lho kok klarifikasi? hade apa-apa diklarifikasi kyk rakry indy :( )
heuehu bucin diam-diam adalah passionku.
Assalamualaikum
Bismillah
aku kangen
wassalam.
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Mati di Tulisanku Sendiri

Kata-kata Yang Berlari di Tengah Jatuh Cinta

Bermain dengan Spotify Wrapped 2024