(KISAH) Perbucinan Berbalas dan Kandas
'Gak ada pikiran lain ke jenjang itu (pernikahan) selain sama dia"
![]() |
EAAAAHAALAH |
Kata-kata bucin itu dikatakan oleh pemuda yang menyebut dirinya mirip Ardito Pramono tapi sebenarnya hanya memaksakan mirip. He. Dia dengan senang hati menjadikanku tempat curahan di saat ia sebenarnya hanya butuh didengarkan.
Ngebahas tentang curahan hati, Perasaan dan cinta yang terkadang menjadi titik hidup setiap manusia ialah hal yang lumrah. Begitupun para lelaki yang notabennya memiliki rasa yang lebih membara. Rasa yang membara itulah yang membuat orang melakukan hal-hal yang lebih untuk cinta dari seharusnya. Dan barulah akhir-akhir ini kita sering banget mendengar istilah 'bucin' alias Budak Cinta.
Sebelum panjang lebar ngomongin perbucinan, konten (Kisah) ini berfokus kepada tokoh utama laki-laki yang akan kita ubek-ubek, agar tida ada lagi orang yang beranggapan dan memukulratakan bahwa 'lelaki sama saja'. Dimulai dari perbucinan yang berbalas sampai perbucinan yang tak kunjung dibalas. Hashhhh
![]() |
PPuuih |
Langkah awal untuk perbucinan tentunya ialah ada orang yang disukanya dong. Kalo gak ada itu namanya 'perhaluan'. Begitupun dengan lelaki yang sadar bahwa dirinya menyukai perempuan. Dimulai dari cara yang biasa aja seperti pada umumnya sampai cara yang aneh bin konyol bin gajelas.
"Setau ane sih, pasti cowo itu kalo bener-bener suka kadang suka malu-malu. Berani berkorban juga. Terus berani melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, selalu melakukan hal yang konyol untuk mendapatkan senyumnya. Tentunya pasti ngasih perhatian dan ingin deket-deket terus" begitulah ungkapkan yang dikatakan narasumber kedua--yang lagi-lagi ingin dirahasiakan namanya--.
![]() |
Ada disaat doi sedih ialah sebuah usaha.uwuww~ |
'Melakukan hal yang lebih' perlu digarisbawahi dalam perbucinan yang dilakukan lelaki. Apabila dalam tahap pedekate, hal itu sangat wajar. Kenapa? Karena ia pun ingin terlihat lebih istimewa di mata doinya. Apabila sudah di tahap jadian, justru perbucinan dianggap perlu(re: Sewajarnya). Karena, untuk memperawet suatu hubungan terkadang siap rela berkoban ialah sebuah keharusan---tentunya keikhlasan juga--.
Contoh kasus tersebut ialah, ketika teman saya rela balik lagi membeli pisang coklat di Grogol sedangkan dia sedang berada di Blok M. Sebelumnya, ia sudah membeli pisang coklat tersebut yang merupakan titipan pacarnya, tetapi, makanan tersebut malah menghilang ketika ia tidak sengaja meninggalkannya di rumah makan. Dan ia pun memutuskan naik ojol dibanding Transjakarta yang lebih murah. Saya memperhitungkan bagaimana waktu dan uang yang ia keluarkan justru sangat banyaak. wkwkwk haduu myloppp~ Demi cinta, jarak dan capek pun tiada artinya.
"Ya namanya juga itu makanan punya dia, sebagai tanggung jawab gua juga gara-gara ngilangin" ujarnya ketika saya tanya mengapa perlu repot-repot melakukan sesuatu untuk pacarnya.
Kasus tersebut masih mending,karena perbucinannya ialah berbalas. Bagaimana dengan seorang bucin tapi justru usahanya berujung kandas?
Narasumber ketiga mengaku bahwa akan terus usaha mendapatkan hati seseorang sampai dapet. Ia pun mengatakan bahwa semuanya bisa ia korbankan, walaupun masih tidak ada status. Seperti misalnya nemenin main, berusaha mengikuti kemauan doi, dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya pun ia merasa sedih.
"Sedihnya mah ada aja lah, kira-kira 80% sedihnya kalo ga di-notice, 20% senengnya. Setidaknya doi gue masih respon dikit-dikit mah." ujarnya ketika dihubungi via WA.
Ia pun menambahkan, terkadang para cowo pun merasa iri melihat orang punya pasangan. Sekalipun cowo tersebut cuek kepada cewek. Dari kalimatnya tersebut, memang benar sih, secara psikologis, setiap manusia butuh seseorang yang menjadi tempat pulang dan beristirahat., merebahkan diri dan berkeluh kesah,juga saling bahu membahu dalam kehidupan. Tapi,namanya orang,tidak bisa disamaratakan, ada saja orang yang masih asik dengan dunianya sendiri.hihi.
Hal itu seolah dibantah oleh narasumber kedua. Ia Pasrah-pasrah saja apabila usahanya dianggap biasa saja sama crush-nya.
"Wallahu alam itu (usaha) dianggap spesial atau ngga,yang penting gue korbanin waktu gue buat dia. Gue ladenin walaupun dia cuma ke gue butuhnya doang. Tapi,itu terkadang bikin gue seneng" ujar narasumber kedua dengan pasrah.
Oke,untuk Masnya kamu ialah bucin yang tabah, Hujan Bulan Juni mah lewat pokonyaaa:)
Akhir kata, membahas perbucinan memang tidak pernah selesai. Selama masih ada hubungan antara lelaki dan perempuan, maka menjadi budak cinta bisa menjadi pilihan. Kamu bisa milih menjadi bucin yang berbalas atau justru kandas,xixixi.. Yak semoga semuanya tidak berlebihan.hehe.
NB: Tidak bermaksud menggeneralisasi dan tidak memaksa pembaca menyetujui apa yang tersurat maupun tersirat di tulisan ini. Terima kasih sudah mampir. Baca yang lainnya, Yuk!^^
XOXO
"Ya namanya juga itu makanan punya dia, sebagai tanggung jawab gua juga gara-gara ngilangin" ujarnya ketika saya tanya mengapa perlu repot-repot melakukan sesuatu untuk pacarnya.
![]() |
Manttull temanQ satu ini |
Kasus tersebut masih mending,karena perbucinannya ialah berbalas. Bagaimana dengan seorang bucin tapi justru usahanya berujung kandas?
Narasumber ketiga mengaku bahwa akan terus usaha mendapatkan hati seseorang sampai dapet. Ia pun mengatakan bahwa semuanya bisa ia korbankan, walaupun masih tidak ada status. Seperti misalnya nemenin main, berusaha mengikuti kemauan doi, dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya pun ia merasa sedih.
"Sedihnya mah ada aja lah, kira-kira 80% sedihnya kalo ga di-notice, 20% senengnya. Setidaknya doi gue masih respon dikit-dikit mah." ujarnya ketika dihubungi via WA.
Ia pun menambahkan, terkadang para cowo pun merasa iri melihat orang punya pasangan. Sekalipun cowo tersebut cuek kepada cewek. Dari kalimatnya tersebut, memang benar sih, secara psikologis, setiap manusia butuh seseorang yang menjadi tempat pulang dan beristirahat., merebahkan diri dan berkeluh kesah,juga saling bahu membahu dalam kehidupan. Tapi,namanya orang,tidak bisa disamaratakan, ada saja orang yang masih asik dengan dunianya sendiri.hihi.
Hal itu seolah dibantah oleh narasumber kedua. Ia Pasrah-pasrah saja apabila usahanya dianggap biasa saja sama crush-nya.
"Wallahu alam itu (usaha) dianggap spesial atau ngga,yang penting gue korbanin waktu gue buat dia. Gue ladenin walaupun dia cuma ke gue butuhnya doang. Tapi,itu terkadang bikin gue seneng" ujar narasumber kedua dengan pasrah.
Oke,untuk Masnya kamu ialah bucin yang tabah, Hujan Bulan Juni mah lewat pokonyaaa:)
Akhir kata, membahas perbucinan memang tidak pernah selesai. Selama masih ada hubungan antara lelaki dan perempuan, maka menjadi budak cinta bisa menjadi pilihan. Kamu bisa milih menjadi bucin yang berbalas atau justru kandas,xixixi.. Yak semoga semuanya tidak berlebihan.hehe.
![]() |
NB: Tidak bermaksud menggeneralisasi dan tidak memaksa pembaca menyetujui apa yang tersurat maupun tersirat di tulisan ini. Terima kasih sudah mampir. Baca yang lainnya, Yuk!^^
XOXO
Wadaw mantap nih gan suka narasinya. Izin share ya Gan. :D
BalasHapusXIXIXI Terima kasih ::)))))
Hapus