22.43
Entah mengapa aku ingin menulismu dalam sajak ini, De.
Ada kelegaan tersendiri ketika rasa yang bertumpuk di dada tertuangkan dengan kata-kata. meskipun, engkau mana mungkin baca ini. Bagimu, Al-quran lah yng terbaik. Bukan kata-kata manusia yang sering khilaf inni.
Aku selalu tak percaya terhadap cinta pada pandangan pertama, itu bukan cinta. yang ada hanyalah nafsu pada padangan pertama. Namun, berkali-kali aku menemukkan sosokmu. Di mushola, kantin, perpustakaan, tempat parkir, bahkan lorong-lorong sekolah. dari tempat-tempat itu, aku sering menemukanmu di Musholaa yang sederhana di sekolah kita. Selalu saja Rumah Allah memberikan ketenangan. Pasti dan selalu.
Matamu bening menyajikan sebuah kehangatan yang kucari selama ini. Bola mata yang hitammu menandakan bahwa keteguhanmu terhadap Tuhan selalu engkau nomor satukan. sosok yang alim dan santun ketika bertemu denganku. Bahkan Tersenyum manis, aku menyukai senyummu. Karena, bukan cuma bibir yang tersenyum, tetapi juga matamu. Bagaimana kau bisa memiliki keindahan itu??
Astagfirullah..
maafkanlah .. aku berkali-kali sering memandangmu
Aku sudah mengenal pasti gaya berjalanmu,
aku hafal dengan kopiahmu yang sering dipakai
Aku tahu tempat favoritmu di sekolah ialah Mushola
Mengapa rasanya begitu aneh namun menakjubkan. Aku baru pertama kali terkagum dengan seseorang yang usianya berbeda satu tahun di bawahku. Sikapmu telah meninggikan derajat ketertarikkanku, Kerajinanmu telah menyemangatiku untuk bersemangat pergi kesekolah, Ketaqwaan mu kepada Illahi selalu membuatku berusaha menjadi sosok yang lebih baik lagi dan lebih baik lagi.
Jarang sekali percakapan antara kita terjalin. Kamu bukanlah sosok yang mudah bergaul bahkan pemalu dan tidak gampang memulai pembicaraan dengan seorang perempuan. Aku sering melihatmu menjaga jarak dengan teman-teman perempuan sebayamu. Itulah yang membuatku kagum. Sedangkan aku bukanlah sosok perempuan yang dengan mudah menyapa seorang lelaki.
Tolong jangan bilang ini Cinta. Hanya ketertarikan sesaat , perlahan pun pasti akan hilang. Karena aku tahu, Cinta sesunnguhnya ialah Cinta kepada Sang Khalik. Cinta abadi dan pastilah itu Cinta sejati. Terkadang Diam adalah cara terbaik. Kurasa Engkaupun beranggapan demikian, De.
Oyasumii-
Ada kelegaan tersendiri ketika rasa yang bertumpuk di dada tertuangkan dengan kata-kata. meskipun, engkau mana mungkin baca ini. Bagimu, Al-quran lah yng terbaik. Bukan kata-kata manusia yang sering khilaf inni.
Aku selalu tak percaya terhadap cinta pada pandangan pertama, itu bukan cinta. yang ada hanyalah nafsu pada padangan pertama. Namun, berkali-kali aku menemukkan sosokmu. Di mushola, kantin, perpustakaan, tempat parkir, bahkan lorong-lorong sekolah. dari tempat-tempat itu, aku sering menemukanmu di Musholaa yang sederhana di sekolah kita. Selalu saja Rumah Allah memberikan ketenangan. Pasti dan selalu.
Matamu bening menyajikan sebuah kehangatan yang kucari selama ini. Bola mata yang hitammu menandakan bahwa keteguhanmu terhadap Tuhan selalu engkau nomor satukan. sosok yang alim dan santun ketika bertemu denganku. Bahkan Tersenyum manis, aku menyukai senyummu. Karena, bukan cuma bibir yang tersenyum, tetapi juga matamu. Bagaimana kau bisa memiliki keindahan itu??
Astagfirullah..
maafkanlah .. aku berkali-kali sering memandangmu
Aku sudah mengenal pasti gaya berjalanmu,
aku hafal dengan kopiahmu yang sering dipakai
Aku tahu tempat favoritmu di sekolah ialah Mushola
Mengapa rasanya begitu aneh namun menakjubkan. Aku baru pertama kali terkagum dengan seseorang yang usianya berbeda satu tahun di bawahku. Sikapmu telah meninggikan derajat ketertarikkanku, Kerajinanmu telah menyemangatiku untuk bersemangat pergi kesekolah, Ketaqwaan mu kepada Illahi selalu membuatku berusaha menjadi sosok yang lebih baik lagi dan lebih baik lagi.
Jarang sekali percakapan antara kita terjalin. Kamu bukanlah sosok yang mudah bergaul bahkan pemalu dan tidak gampang memulai pembicaraan dengan seorang perempuan. Aku sering melihatmu menjaga jarak dengan teman-teman perempuan sebayamu. Itulah yang membuatku kagum. Sedangkan aku bukanlah sosok perempuan yang dengan mudah menyapa seorang lelaki.
Tolong jangan bilang ini Cinta. Hanya ketertarikan sesaat , perlahan pun pasti akan hilang. Karena aku tahu, Cinta sesunnguhnya ialah Cinta kepada Sang Khalik. Cinta abadi dan pastilah itu Cinta sejati. Terkadang Diam adalah cara terbaik. Kurasa Engkaupun beranggapan demikian, De.
Oyasumii-
Teruntuk Allah Sang Pemilik Hati..
Biarkan Rasa ini selalu tertaut pada-Mu
dan Jangan Biarkan Setan berhasil menjeratku dan orang itu
Komentar
Posting Komentar