Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

KOSONG

.  .   .    . . . . . . . .  .   .     .     Dimanakah makna saat kau mendiami jantungku? hening bening, tanpa mimpi . Dimanakah aksara saat kau menulis ceritaku? gamang yang terdengar geming . Dimanakah warna saat kau menghapus lekaku? kosong yang menyerupa lorong kabut-kabutnya memenuhi kepalamu bisiknya menggema dalam kalbumu dan risiknya menggericik tentangmu. . Aku cari benda dan semesta Tak sadarkah itu dimana?

HADIAH KENANGAN DARI JOGJA

Gambar
Setiap perjalanan, rasanya kurang lengkap apabila belum diceritakan. Apalagi dituliskan. Karena, dengan dituliskan itulah yang membuat kenangan abadi dan tak terlupakan. Kalau kata Pramoedya Ananta Toer "Karena kau menulis, suaramu tak akan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari" itu saya kutip dari bukunya yang berjudul Anak Semua Bangsa. (Pecinta buku Pram pasti tahulah halaman berapa, wkwk) Liburan semester ini, rasanya saya selalu ada di ibukota. yah.. you knowlah.. penat sekali.  Pulang Ke rumah pun cuma sabtu-minggu. Terhitung dari masa liburan yang satu bulan, saya di jakarta 3 minggu, Karena banyak juga yang harus diurus: latihan teater dan ngurusin maba-maba. (yhaa) . Tinggal sisa satu minggu lagi. Otomatis saya harus cari celah di waktu seminggu ini buat pergi berlibur dong..  Dan akhirnya.. tujuan utama saya adalah Yogyakarta!! Kusutnya TiketQ Oh iyah, saya sudah beli tiket jauh-jauh hari melalui teknologi yang bernama ...

Makna Posisi

Setiap kenangan hanya berhak setia. Lebih dari itu,ia selalu bersarang di kepala manusia. Rangkaian hidup manis yang telah diracik dengan sederhana dan kau ada di dalamnya.  Aku menyukai kesedarhanaanmu, segalanya. Sungguh. Namun, satu hal yang tak kusukaii, hubungan ini: yang menurutmu lebih sederhana. Bagaimana mungkin satu kalimat itu terlontar dari lelaki yang dahulu menuturkan kalimat penyejuk jiwa dan kini dengan tenangnya kau meruntuhkan raya percaya, 'Kita jalani dulu aja, tak usah ada apa-apa, tapi kumohon tetaplah bersama' Sesampainya pada tahap ini, aku masih sanggup, dan mencoba untuk sanggup. Kita masih melangkah bersama, menapaki mimpi bersama, seperti dulu. Namun, yang kurasakan ialah sebuah keterasingan yang tak bisa kujelaskan dengan kata dan selalu berakhir pada airmata.  'Sampai kapan begini?'  'Aku berhak atas kebebasanku sendiri'  'Aku berhak menggantikan airmata ini menjadi kebahagiaan agar tak terbuang sia-sia' Kau selal...

Gerakan Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik

       Ruang Publik merupakan sebuah tempat yang dapat diakses dan dilihat oleh banyak orang. Seperti tulisan-tulisan di reklame, spanduk, bahkan dunia digital dan status-stastus di media sosial. Dan sasaran utama dan penggunanya ialah masyarakat umum. Untuk menyampaikan pesan dan isi kepada para pembaca, tentulah menggunakan sebuah bahasa. Maka dari itu, apabila bahasa Indonesia yang baik dan benar akan lebih sampai pesannya kepada pembaca. Hanya saja, penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik masih sangat rendah. Terlihat dari susunan-susunan kata dalam sebuah media cetak maupun digital yang tak sesuai dengan pedanan dan ejaan bahasa Indonesia. Padahal, menggunakan bahasa Indonesia di ruang publik merupakan suatu sarana untuk menjaga bahasa negara dan juga merekatkan kebinekaan. Terlebih lagi, banyak menggunakan bahasa asing di ruang publik dapat menurunkan keeksistensian bahasa negara, yaitu bahasa Indonesia. Untuk meminimalisir hal tersebut, perlulah...

Catatan Kecil Tentang Rindu dan Temu.

Sore itu, Pohon berembun oleh titik-titik hujan. Bercengkrama lewat rintihan dan tatapan manusia yang dipenuhi kerapuhan. Berpuluh-puluh detik terlewatkan bak pengembara kesepian. Kita khatam dengan siasat pertemuan. Namun baru kali   ini masing-masing perasan tercurahkan. Satu, dua, tiga, atau empat, tak pernah kulupakan kalian meski hanya sesaat. Pertemuan kita tak menentu, namun rindu selalu hadir tanpa ada pintu.  Senyum kalian menjelma genangan perlahan menjadi lautan. Tawa terbaur setelah beratus-ratus menit mengalir tanpa muara. Aku diujung sini mendamba senyum dan tawa tanpa perantara telpon genggam. Aku diujung sini menanti kehadiran yang terlatih telah kunantikan. Hingga, Putaran bumi masih tetap pada porosnya. Setiap planet masih pada jalur orbitnya. Lalu Kita, yang jalurnya berbeda masih berharap sama.  Banyak cerita yang terpendam. Masing-masing memilih bungkam sebelum akhirnya meledak secara kontan. Cerita-cerita itu mendamba pendengar. ...

Fragmen Kata.

Gambar
 Jendela kamar dengan tatapan yang nanar, Berbalik. Ada kata yang tersembunyi dengan samar Mencari-cari   jalan keluar. Deretan kalimat yang terhempaskan hanya berbisik Matamu yang seakan kaca Menjelma berharap kata Putaran rasa yang menafik mimpi Menderu hati perlahan pergi Langit menyimpannya dengan rapi Jawaban murni yang melangkahi sanubari Terpancar dalam bingkaian bola mata Serupa keinginan tanpa diminta. *                 Kaca jendela yang seringkali dibuka, seperti hafal pemiliknya memliki maksud apa; Menatap langit kelabu sehabis hujan ialah satu-satunya hal yang diminta. Dengan lamunan panjang dan kalimat yang selalu membungkus cuaca.                 Berbagai kata tersimpan dan bahkan bersemayam dalam pelukan batin. Aku mencoba menurutkan segala halnya tanpa lisan. Selama in...