(PUISI) ALEGORI

Wewangian menjadi tajuk utama yang diringi kerlingan pagi,
rumpun embun, dan sisa mimpi selepas sepi.
Jauhmu di utara melepas jatuh, dekatku di selatan melesap pelan.
Abjad dalam rahim menjadi hela yang telah membagi:
mana waktu yang berangkat pulang atau semu yang bersingkat lapang.

Hari berlumbung musim.
Rasamu terbaca di angkasa, terkirim pada langit yang tak menua.
Kasih terlahir pada ribuan abad, puisi tercipta pada ribuan bait.
Jejak langkah membawaku ke sebuah arah:
muaramu.

Hari berlambung asa.
detik-detik pencarianku menawar rupa-rupa warna.
entah jingga, biru, atau kelabu:
jalan setapakmu tetap kutuju

Hari bercerita purna.
Waktu berjinjit pasrah.
Titik dan koma yang kau baca,
tak pernah istirah.
istirah.
Lelah hanya ingin yang membawamu pada ingin.
Sedangkan aku,
hanya tuai yang merindumu buai.

-Maret 2019. 22:56

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Ingin Mati di Tulisanku Sendiri

Kata-kata Yang Berlari di Tengah Jatuh Cinta

Bermain dengan Spotify Wrapped 2024