Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Tak Ada Kata Terbaik di Hidupmu

Aku menatap nanar matanya yang sepenuhnya tertutup. Mata yang dulu selalu  menatapku di bawah bintang-bintang maupun plafon rumah makan saat menyantap makanan favorit. Rasa tak percayaku mencuat bagai gejolak air yang lumer dan membuat kompor meranggas. Ia terbaring koma di bangsal rumah sakit, yang aromanya menyengat hidungku. “Dua hari ia tak sadarkan diri, semenjak pulang dari rumahmu,” ungkap ibu paruh baya yang aku memanggilnya Mama. Sangat jelas hari itu ketika kami bertengkar hebat tentang hubungan kami ke depannya. Sampai di suatu titik ia pun mengucapkan hal yang tak pernah ingin aku dengar. “Cari yang lain aja, Sya. aku memang bukan yang terbaik,” ungkap lelaki yang selalu memakai sweater warna abu itu.  Amarahku meredam menjadi buliran air mata. Bertanya-tanya, ‘mengapa tak kamu saja yang menjadi yang terbaik?’ atau ‘aku maunya kamu yang jadi terbaik, gak bisa?’Namun semua pertanyaan hanya muncul di sel-sel otakku saja tanpa mampu sel otak tersebut mengirimkannya ke...

(PUISI) Alegori Frasa

Gambar
barangkali waktu tak pernah menanyakan kapan detik melaju ke menit kapan menit melaju jam  dan kapan jam melaju ke hari seperti cinta yang tak pernah  menghalau rasa  yang bersarang di cakrawala yang memutarbalikkan logika dan senyum tawa yang mengudara barangkali seperti aku  yang tak pernah tau kapan harus berhenti membaca matamu dari sela-sela buku dari ujung waktu dari cerita dongeng yang membodohiku

Simalakama Tubuh

Tak pernah terpikirkan bahwa tubuh memiliki kehendaknya sendiri. Meski logika sudah berkata 'jangan', namun tubuh ini tetap memeluknya erat seperti tak mau kehilangan lagi.   Jurang pembatas itu masih tetap ada, bahkan walau hanya tatapan kita hanya terpaut 10 senti. Kau tetap membuatnya jelas. Setelah semua sesak tangis yang terjatuh, kita bertemu kembali dengan menyalahkan satu sama lain.  "Aku hanya mengikuti maumu makanya pergi," seperti biasa untuk semua perdebatan kita, kaulah yang selalu memutarbalikan keadaan. "Kamu yang nggak ngerti, waktu itu aku butuh kamu banget," lirihanku pun tetap membuatmu tak mengerti. Banyak hal-hal yang tak pernah kau lihat selama denganku, contohnya adalah tawaku di antara tangis. Kesalahpahaman selalu menghantui kita seperti tak pernah mengetuk pintu. Hadir di antara ruang dan waktu, sementara kamu tetap berdiam diri seolah tak peduli. Hingga pada saat itu, aku lelah dengan jurang itu. Aku lelah dengan semua yang tak kau...