Sebuah Utopia
Rintikan hujan kali ini seperti telah terjadi sebelumnya. Apakah sebuah de javu?, pikirku. Bulir-bulir
air menuruni bumi dengan anggun tak terkira. Membasahi bumi yang dipijaki. Sedangkan
orang itu tetap berdiri di tengah rintikann hujan dengan kepala menghadap
kelangit. Kamu membiarkan bulir-bulir air membasahi wajahmu.
Tak akan ada yang mengetahui mana air hujan
dan air yang keluar dari kelopak mataku, pikirmu. Matamu terkatup rapat seakan-akan dunia ini
akan jatuh seketika .
Apa kau
tengah memadamkan kobaran api asmaramu dengan rintikan hujan, wahai pemabuk
cinta?
Rasakan panasnya
kobaran asmara yang kau buat sendiri lalu kau kobarkan dengan sembrono, dan kini kau menanggung akibatnya.
Sebelumnya aku pernah melihatmu termenung sendirian. Menatap kosong
ke suatu sudut. Matamu tak jelas melihat apa, tetapi pikiranmu menuju ke suatu
fokus. Memutar lagu yang itu-itu saja, dan juga membuat coretan abstrak di
kertas. Dan semua orang pernah mengalami peristiwa satu itu.
Tapi rasanya, ada yang berbeda dengan lamunanmu kali iini. Kamu
duduk dengan anggun di bangku taman yang panjang. Rambut sebahumu dibiarkan
terurai. Kamu asik dengan duniamu sendiri. Kamu menikmati dunia yang kau buat
sendiri.
Matamu berbinar indah tak terkira, segurat tipis senyuman
melengkung menghiasi wajahmu, pikiranmu melayang hingga membawamu ke udara. Pikiran-pikiran yang berada di sel otakmu
beradu satu menjadi suatu energi yang bisa melepaskanmu dari belengu itu. Dan rasanya
aku merasakan apa yang kau damba.
Kulihat Matamu merekam sosok tubuh seseorang , pikiranmu
menyimpan dengan apik sebuah berkas tentang seseorang, dan mulutmu mengucapkan
sebuah nama seseorang. Bukankah itu yang sering dilakukan oleh seseorang yang
jatuh cinta?
Kurasa, cinta tidaklah rumit. Hanya orang-orangnya lah yang
membuat rumit. Termasuk kamu,aku, dan kita. Tetapi rasanya kita tidak menyadari
hal itu. Kita hanya fokus kepada cinta ialah segumpal perasaan alami yang harus
dirasakan . Tanpa pernah kita bisa mengendalikannya.
Kita semua Seperti
utopia. Kamu kejar dia, aku kejar kamu, dia kejar orang lain. Kita hanya
berputar pada titik yang sama. Siklus yang
sama. Entah sampai kapan.
Tetapi, tak ada yang bisa membendung perasaan jika air-air
perasaan itu memang terus bertambah. Ahh
sudah kubilang cinta tidaklah rumit. Hanya manusialah yang membuatnya rumit.-
kata2 dee bgt deh, apa asli sendiri nih? Bagus ca :)
BalasHapusaku jatuh cinta sama KPBJ, jadi ngambil dikit kata2ny hehee
BalasHapus