detik tiga puluh

Tolong!
Tariklah lagi pada detik ke 30
setelah merindukan oase dengan peluh
atau
pada detik dimana kita sama-sama tahu
Bahwa waktu tak selamanya keliru
Ayo! tak perlu basa-basi
Kita sudah khatam pada fananya waktu
menjengkal ribuan detik tanpa temu
Yang tercipta hanyalah suarga puisi
menjembatani kata 'patah' dan 'hati'
Kutanam bahasa pada putaran bumi
Ia dengan rela mengirimkan aksara,
Untuk bertemu denganmu, sekali lagi.
-Rawamangun-
Komentar
Posting Komentar