Rindu (kembali)
Di tempat yang sama rasa itu menyeruak kembali
Meminta pertolongan agar terlepas dalam belenggu hati
Di waktu yang sama perlahan-lahan menyiksa batinku pergi
Mencari cara pertemuan yang tak kunjung pasti
Namun, selalu saja ada pertahanan luar biasa ketika rindu
itu muncul
Menyerupai kabut yang rupanya menghali pandangan, kabur
Saya mencoba mematikan rindu
Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul
Menghapus bayangan
sama yang senantiasa hadir
Menikmati setiap detik rupamu dalam syair
Percuma saja
Walaupun dibawa pergi, dilupakan, dan mencoba dibunuh
Itu tetap rindu
Nilainya tak pernah berkurang, dan bahkan terus bertambah
Wahai pemilik hati..
Kondisi ini sungguh menyiksa namun tetap terasa indah
Setidaknya kita masih bisa merasakan
Sensasi luar biasa yang bernama ‘rindu’
Hingga,
yang tercurahkan dan
tempat bermuaranya harapan dalam kerinduan
ialah..
doa..
catatan disuatu pagi yang hening
Jasinga, 2 September 2015
senpai
Komentar
Posting Komentar