Makna Posisi
Setiap kenangan hanya berhak setia. Lebih dari itu,ia selalu bersarang di kepala manusia. Rangkaian hidup manis yang telah diracik dengan sederhana dan kau ada di dalamnya.
Aku menyukai kesedarhanaanmu, segalanya. Sungguh. Namun, satu hal yang tak kusukaii, hubungan ini: yang menurutmu lebih sederhana. Bagaimana mungkin satu kalimat itu terlontar dari lelaki yang dahulu menuturkan kalimat penyejuk jiwa dan kini dengan tenangnya kau meruntuhkan raya percaya,
'Kita jalani dulu aja, tak usah ada apa-apa, tapi kumohon tetaplah bersama'
Sesampainya pada tahap ini, aku masih sanggup, dan mencoba untuk sanggup. Kita masih melangkah bersama, menapaki mimpi bersama, seperti dulu. Namun, yang kurasakan ialah sebuah keterasingan yang tak bisa kujelaskan dengan kata dan selalu berakhir pada airmata.
'Sampai kapan begini?'
'Aku berhak atas kebebasanku sendiri'
'Aku berhak menggantikan airmata ini menjadi kebahagiaan agar tak terbuang sia-sia'
Kau selalu sederhana, dan tak membagi kesederhanaan itu padaku. Hanya akulah sendirian yang meleraikan benang-benang kusut atas perasaanku padamu juga perasaanmu padaku. Sehingga hanya akulah yang lelah, hanya akulah yang memendam gundah, dan hanya akulah yang menelan amarah.
Tak kupungkiri, aku butuh pengakuan itu, aku butuh hubungan itu. Bukan seperti ini: sebuah hubungan yang terjal dan kita menanjaki dengan seutas tali hampir putus. Entahlah kutulis apalagi, aku mengaku kalah,: pada debaran rasa tak terbagi juga duka mencinta yang tak kau bawa pergi-
-di kirimkan untuk seseorang yang sedang mencari makna posisinya saat ini yang ia tanyakan pada bayangannya sendiri-
Komentar
Posting Komentar