Saat Langkah lupa Menghapal Arah
Untuk pertama kalinya, aku enggan untuk pulang
Setelah menjadi karib, aku dan hiruk pikuk bandara berpelukan
peluhku menghilang diganti dengan sekelumit benang di kepala
Temu yang harus tertunda waktu
atau gemuruh di balik awan yang rasanya mengudara
rangkaian momen manis rasanya hanya menjadi tulisan-tulisan setengah jadi,
terhenti
Barangkali memang kuasa memaksa kita untuk melupakan titik ini
mengganti dengan rangkaian kalimat baru--yang sebelumnya bersembunyi pada bahasa ibu
dan jika bisa ditulis ulang,
aku hanya ingin berpulang pada satu kalimat yang selalu engkau baca
berkali-kali,
‘sampai ketemu lagi,’

💕ðŸ˜
BalasHapus