Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Hasil Wawancara AQJ

Gambar
Kamis, 28 Mei 2015 14:15 aku tak dapat menulis ini jika kesempatan hari itu tak datang menghampiri. aku tak dapat bercerita panjang lebar jika waktu wawancara itu tak aku miliki. pentas seni dalam sebuah sekolah pastilah selalu ditunggu-tunggu, tidak hanya untuk bersenang ria bersama guess star namun juga sebagai wadah ekspresi siswa. nge band jika yang senang dengan alat musik, berkreasi jika yang jatuh cinta pada seni, dan juga menari jika orang yang tertarik dengan gerakan-gerakan indah pengalir semangat. anak bungsu dari pasangan Ahmad Dhani dan Maya Estianti itu menggeparkan sekolah SMAN 1 Jasinga. terkhususnya remaja-remaja putri. ternyata musik baginya ialah sebagai pintu belakang atau pelampiasan ketika masalah menghampirinya. karena mengenal konsep seperti itu, 'Dul' membuat sebuah band yang diberikan nama 'BACKDOOR'. bersama Vicky Alva (Drummer) dan Riffat, mereka terus bertekad untuk menyalurkan hobby yang mereka gemari menjadi manfaat bagi orang ban...

Alam Biruku

Pada getar yang menyibak rasa pada nada yang terurai merdu pada nyanyian yang mengurai riang pada desah yang menguntit rindu Akan rasa yang aku sampaikan akan nada yang aku nyanyikan akan irama yang aku mainkan akan embun yang basahi hatimu Aku hanya sampaikan rasa aku hanya nyanyikan nada aku hanya kembangkan senyum aku hanya inginkan kamu Ku titip pada angin nyanyian rindu ku titip pada ombak tebarkan rasa ku titip pada angin sampaikan nada kutitip pada malikat sampaikan doa Aku hanya ingin sampaikan rasa ... Aku cinta padamu..            By: Mandala Indonesia

Ini Bukan saatnya

Aku selalu mengucap berkali-kali. “Ini bukan saatnya” Kesempatan selalu datang tanpa diundang Namun, kita hanya dapat menentukan kesempatan itu berjalan dengan baik atau sebaliknya. Aku menghembuskan nafas berkali-kali Diantara dua kulit   yang hanya sedekat lima senti, nafas ini semakin tidak terkontrol Tak terasa rasa itu hadir tanpa permisi Namun, aku selalu mengucap berkali-kali. “Tampilah seperti biasa dan apa adanya” Bukankah topeeng dapat mengacaukan segalanya? Menghancurkan bangunan kejujuran yang telah dibangun sekian lama.. Tingkahku   selalu berhasil menyembunyikan sebuah rasa Namun, cobalah kau lebih selidiki mata ini Tuan.. Benih-benih sebenarnya rasa terlihat disini tampak jelas dan tak mungkin berdusta Tanyalah, aku berbohong ataukah jujur tentang ini.. Mungkin aku akan menggelengkan kepala, namun tidak mata ini. Tanyalah berkali-kali hingga aku bosan Atau barangkali hingga aku menangis Sampai aku tak menyembunyikan lag...

Ketika Bunga itu Gugur

Untuk seseorang yang 'dulu' dihatiku Di antara malam yang semakin larut, entah mengapa aku masih enggan untuk tertidur. Diantara remang-remang cahaya lampu tidur, sosok satu itu hadir sekelibat. Sosok yg tegas dan berpendirian teguh. Diantara alergi yg semakin malam semakin menjadi, aku teringat bunga itu. Bunga perasaan yg dari dulu aku tanam dan kuberi pupuk. Dan tak kusangka sosok itu membantuku menyiraminya. Hingga sosok itu hadir kembali menyirami, lagi dan lagi. Namun, aku sendiri yg memutuskan untuk memetik bunga itu dan tak membiarkannya lagi tumbuh. Jangan bilang kalau ini 'penyesalan'. Bukan. Ku katakan sekali lagi. Ini bukan penyesalan. Hanya perasaan rindu yang hadir menjelma menjadi nyata. Dulu, aku yg meminta sosok itu untuk tetap menyirami bunga perasaanku, namun seakan-akan aku yg menyuruhnya pergi. Bukan.  Bukan itu Tuan maksudku. Kamu tetap bisa menyiraminya tetapi dalam hal yg berbeda. Aku tak mau terjerat cinta yang salah. "Sa" Dua ...

Salah Tempat

             Dalam sebuah catatan yang selalu ia tulis setiap harinya. Akan selalu ada nama manusia yang selama ini berada di hatinya. Catatan-catatan kecil yang bukan hanya pengingat ketika ia akan melakukan sesuatu, tetapi tulisan-tulisan indah tentang sosok lelaki itu yang sering ia coretkan di lembar buku catatannya.               Sosok itu selama satu tahun telah menetap di dalam relungnya, meski dalam diam. Sebuah kesenangan tersendiri ketika lelaki itu yang sering disebutnya “ABANG” mengajak berbincang langsung ataupun via seluler. Membahas berbagai macam hal, berbagi tawa, dan bahkan terkadang terselip cerita-cerita duka. Bahagia melebur dalam hati, semakin lama perasaan itu semakin tumbuh karena terus disiram dan diberi pupuk. Tak ada yang bisa menyangkalnya, karena ia sendiri yang membiarkan perasaan hebat itu tumbuh.     ...

Baper!! HOW??

okee!! kali ini aku mau ngajak diskusi. blog ini bukan hanya catatan-catatan aku yang alay dan bermajas tapi juga sebagai bahan diskusi juga *ciee kan anak K.13 ,, jadi harus pinter mengeluarkan pendapat* Dafuq! kita ngomongin apa yah enaknya?? aha! bagaimana kalau BAPER!! Pasti anak remaja jaman sekarang ngerti deh dengan hal ini. karena banyak juga diantara mereka yang mengalami situasi yang mencekam seperti itu. *jangan ngomong kalau yang nulisnya juga pernah ngalamin* yang belum tahu, aku kasih tahu deh menurut kitab gaul.. Baper itu sih.. singkatan dari Bawa Perasaan. jadi suatu kondisi dimana kita terbawa oleh arus perasaan. sebagai contoh ketika kita nonton drama korea, tak disangka kita ikut menangis dan terbawa perasaan kita sendiri. contoh lain deh.. ketika kamu suka sama seseorang lalu kabar baiknya dia sering ngehubungin kamu juga baik di sms, bbm, twitter, fb line pokoknya media sosial lainnya deh. dan kamu berhasil masuk kedalam khayalan semua bahwa ia benar-benar su...

Perihal Sabar dan Persimpangan

                Di suatu sore menjelang senja,                 Tak ada yang lebih nikmat dibanding melewati nya dengan penuh harapan                 Malam yang menutup hari telah datang                 Langkah kita seragam dan seirama menuju persimpangan jalan yang lenggang                 Akhir-akhir ini aku dan kamu lebih sering melangkahkan kaki bersama                 Bercengkrama dengan alam bersama, dan menutup hari dengan bersama Pada persimpangan jalan ini, aku bertanya “Jalan manakah yang menuju kebahagian sesungguhnya...

AH

entaaaah kenapa minggu-minggu ini aku lagi bosen dengan namanya belajar. dan juga melakukan rutinitas sebagai pelajar. ahh.. muaak pokoknya.. sementara, ujian kenaikan kelas sudah di depan mata. 3 minggu lagi!! lalu sudah lakukan apa aku? apakah sudah siap?? mungkin perkiraan masih 10 % lahh -_- yaa SEPULUH dari SERATUS. itu pun materi-materi yang masih berada di dalam otak dan untungngnya masih memebekas. -,- ngomongin tugas sejujurnya, aku lebih seneng jalan-jalan, ngegunung, ngepantai,dan nulis dibanding dengan berkelumit rumus, tumpukan soal, dan rutinitas. ah.. semua orang punya hal-hal yang disuka kan? dan bagaimna kalau kita terus menerus menjalani hal yang tak disuka? sedangkan hati kita ga disitu. nge bantin banget kan itu -,- ah.. yang kubutuhkan sekarang ialah seseorang yang bisa membenturkan kepalaku ke tembok untuk menyadarkanku bahwa semua ini ada mafaatnya. ada hikmahnya. sayangnya, aku belum bisa menemukan orang itu dan lebih parahnya lagi kepalaku memang bermasalaa...

Barangkali Cinta (2007)

Barangkali cinta jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu dan engkau beriak karenanya darahku dan darahmu terkunci dalam nadi yang berbeda Namun berpadu dalam badai yang sama barangkali cinta jika napasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku dan aku terbakar karenanya napasmu dan napasku bangkit dari rongga dada yang berbeda namun lebur dalam bara yang satu barangkali cinta jika ujung jemariku mengantar pesan yang menyambar ke suleruh sel kulitmu dan engkau memahamiku seketika kulitmu dan kulitku membalut dua tubuh yang berbeda Namun berbagii bahasa yang serupa Barangkali cinta Jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa dan aku mendapati rumah yang kucari matamu dan mataku tersimpan dalam kelopak yang terpisah Namun bertemu di jalan setapak yang searah barangkali cinta karena darahku, napasku, kulitku, dan tatap mataku kehilangan semu makna dan gunanya jika tak ada engkau di sebrang sana Barangkali Cinta Karena darahmu, na...

Ketika Senja Itu Berakhir

Gambar
Matahari tak pernah pergi, tak sejengkal pun ia melangkah Tetapi Hanya bumilah yang berputar                 Ketika senja itu berakhir,                 Untuk pertama kalinya, pujangga itu disisi                 Bayangan tubuhnya selalu tampak jelas                 Di mataku, Di otakku, atau Di Hatiku                 Tak sedetikpun ia pergi Ketika senja itu berakhir Untuk kedua kalinya, pujangga itu tetap disisi Ingatanku tentangnya semakin mendalam dan terus mendalam Perlakuannya semakin membuatku mengeluarkan hembusan kebahagian Namun selalu saja pikiranku lah yang salah         ...