Oyasumi
Apa kata yang spesial
bagi kalian? Kata yang selalu diingat, kata yang selalu diinginkan oleh kalian?
Mungkin kata yang mempunyai kenangan atau sejarah dalam hidup. Atau juga kata
yang terucap dari orang spesial.
OYASUMI, itu kata yang
sangat aku senangi. Mungkin karena kata itu terucap dari orang yang kukagumi.
Padahal aku tahu orang itu tak berhak ku kagumi.
Kata yang setiap
hari ia kirim kan melalui pesan singkat.
Dan setiap hari pula aku membacanya. Kata yang memiliki seribu makna. Apakah
mengucapkan selamat malam atau sekedar perhatian. Atau memiliki arti lain yang
belum aku ketahui maksudnya. Entah lah.. itu berarti apa. atau mungkin sel-sel dalam otakku kurang bekerja sehingga aku masih rancu untuk mengartikannya.
Hari itu, sama seperti
hari-hari yang sebelumnya. Sebelum aku tidur, Ia mengirimkan kata itu lagi. Aku
tak bosan-bosan membacanya. Semenjak aku dekat dengannya, ada sekitar 50 ucapan
untuk ku. Aku sengaja menyimpan pesannya. Ia rajin sekali mengirimkanku pesan
singkatnya. Dan isinya pun begitu singkat, hanya mengucapkan selamat malam. Tak
ada pesan lain selain kata itu.
Hanya malam yang tahu kedekatan aku dengannya. Pagi,
Siang tak pernah ada pesan darinya. Mungkin dia sibuk atau ada keperluan lain.
Aku memakluminya, karena Ia kuanggap hanya sebagai teman chatting ku. Aku tak
berhak memaksanya untuk mengirimkan pesan setiap waktu. Karena aku sadar, aku
bukan siapa-siapa. Dan ku yakin, ia pun pasti berpikir sama denganku. Hanya menganggapku sebagai teman
chatting bukanlah teman hidup.
Namun, semakin hari aku
merasa Ia bukan seperti teman chattingku lagi. Bahkan lebih dari teman chatting.
Aku menceritakan masalah ku dan Ia memberikanku solusi yang tepat. Ketika aku
butuh bantuannya, Ia selalu siap menolongku. Ketika aku sedih dengan dunia yang
ku alami, Ia sedia mendengarkan keluhanku. Ketika aku butuh seseoranng di
sampingku, Ia selalu bisa mengerti keadaanku .Apakah ini melebihi dari hubungan
teman chatting yang baru kenal waktu kemarin?
Aku resah dengan
keadaan seperti ini. Tapi aku tak mau keadaan seperti ini terus. Apa yang harus
ku rubah? Perasaanku? Atau kedekatanku?
Di dunia ini penuh dengan pertanyaan tanpa satupun pertanyaan yang
berhasil terjawab.
Aku jadi semakin ingin
dikirimkan kata “Oyasumi” itu. Setiap malam aku menunggunya. Namun, minggu ini
tak ada kata itu di handphone ku. Kenapa Ia pergi saat aku lagi sangat
menginginkannya, bahkan begitu menginginkannya. Kata itu bagai seperti senja
yang indah dan menutup malam ku. Dan juga seperti gelegaran petir yang
menggetarkan jiwaku.
Apakah Ia tak mengerti
aku sudah mulai membuka hatiku, yang dulu aku tutup rapat-rapat hingga tiada
seorang pun yang memasukinya. Namun, ketika pintu ini kubuka, orang itu malah
hilang tanpa jejak. Apa Ia belum juga mengerti apa itu kepekaan?
Setelah beberapa minggu
aku baru mengetahui alasan apa Ia menghilang tiba-tiba. Alasan apa yang Ia
pergi tanpa pamit. Alasan apa yang dari dulu aku tunggu-tunggu jawabannya. Dan
kini, akhirnya aku mengetahuinya dari mulutnya sendiri. Ketika aku berada di taman kota dengan lampu-lampu yang sudah redup, tiba-tiba ia menghampiriku. Semua itu Ia lakukan dengan satu alasan
yang sama. Teman Hati. Ia menjauh dariku karena sudah memiliki teman hati, yang
mungkin lebih baik daripada teman chatting. Dan, ia lebih memilih teman hati
daripada teman chatting.
Kenapa Ia baru bilang sekarang?
Kenapa tak dari dulu sebelum kita dekat? Kenapa kita harus betemu? Apakah aku
salah mengartikan kata itu? Mungkin memang aku yang salah menafsirkannya.
“Ohh.. Lina, mengapa
kau tak bisa mengartikan kata?” ujarku sendirian dengan pasrah.
Sudah ku bilang, orang
itu tak berhak ku kagumi.........
30
Agustus 00.00 WIB
Komentar
Posting Komentar