Ketika Senja Itu Berakhir

Matahari tak pernah pergi, tak sejengkal pun ia melangkah
Tetapi
Hanya bumilah yang berputar
Ketika senja
itu berakhir,
Untuk pertama
kalinya, pujangga itu disisi
Bayangan
tubuhnya selalu tampak jelas
Di mataku, Di otakku, atau Di Hatiku
Tak sedetikpun
ia pergi
Ketika senja itu berakhir
Untuk kedua kalinya, pujangga itu tetap disisi
Ingatanku tentangnya semakin mendalam dan terus mendalam
Perlakuannya semakin membuatku mengeluarkan hembusan
kebahagian
Namun selalu saja pikiranku lah yang salah
Ketika senja
itu berakhir
Untuk pertama
kalinya, pujangga itu menghilang dari sisi
Kucari pada
seluruh sisiku, namun tetap kosong
Senin, Selasa sampai Minggu
selalu saja sama. kosong.
Mendadak
yang kulihat bukanlah jingga ataupun oranye
Pemandangan
itu terasa terselimuti kabut
Pujangga
itu memiliki hati yang tak sama
Senja kali
ini terasa sangat menyakitkan
Aku ingin percaya
Selalu ingin percaya
Matahari tak kan pernah pergi
Hanya bumilah yang berputar
Hingga akhirnya bertemu kembali.
-catatan pada suatu senja yang sunyi-
Bogor, 7 Mei 2015
hmmm... good job!
BalasHapus